Sabtu, 12 Mei 2012

Pesan Rasul tentang wanita.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, yang artinya: “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya…. ” (QS Ar Ruum: 21)
Dalam ayat ini Alloh menjadikan istri sebagai salah satu tanda kekuasaan Alloh yang harus dijaga. Ia adalah salah satu nikmat-Nya yang wajib disyukuri, sebagaimana yang diperintahkan-Nya.
Dan diantara perintah yang sangat Rosululloh tegaskan dan sering disebut-sebut ialah tentang hak wanita. Memahami tentang pesan-pesan Rosululloh berkenaan dengan wanita muslim akan melahirkan rasa syukur kepada Alloh atas nikmat-Nya, juga agar tidak berlaku dzolim kepada para wanita.
Pesan-pesan Rosululloh yang berkenaan dengan wanita sangatlah banyak. Hal ini menegaskan tentang tanggungjawab yang besar yang Alloh pikulkan kepada para laki-laki, khususnya kepada seorang suami. Pesan-pesan tersebut terangkum dalam beberapa hadits Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam, diantaranya adalah:
1. Al Bukhori meriwayatkan dari Abu Hurairah rodhiallohu anhu dari Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, yang artinya:
“Barangsiapa yang beriman kepada Alloh dan hari Akhir, janganlah ia mengganggu tetangganya, dan berbuat baiklah kepada wanita. Sebab, mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atasnya. Jika engkau meluruskannya. Maka engkau mematahkannya dan jika engkau biarkan, maka akan tetap bengkok. Oleh karena itu, berbuatlah baik kepada wanita.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Hadits lain yang senada dengan hadits diatas adalah yang diriwayatkan dari Ahmad dari Abu Hurairoh rodhiallohu anhu dari Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, yang artinya: ” Wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, jika kamu meluruskannya. Maka kamu mematahkannya. Jadi, berlemah lembutlah terhadapnya, maka kamu akan dapat hidup bersamanya.” (HR Hakim, shohih)
Hadits-hadits ini berisi anjuran agar berlemahlembut kepada wanita untuk melunakkan hati mereka. Dalam hadits inipun berisi cara memimpin wanita, yaitu dengan cara memaafkan mereka dan bersabar terhadap kebengkokan mereka. Dan barangsiapa yang ingin meluruskan mereka, berarti mengambil manfaat (adanya) mereka. Karena setiap manusia membutuhkan wanita; ia merasa tentram kepadanya dan menjadikannya sebagai penopang kehidupannya. Seolah-olah Al Hafidz dalam bukunya Al Fath mengatakan: ‘Mengambil manfaat mereka tidak akan tercapai kecuali dengan bersabar terhadapnya.’
2. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda di akhir kehidupannya, dan hal itu terjadi pada haji Wada’:
Ingatlah, berbuat baiklah kepada wanita. Sebab, mereka itu (bagaikan) tawanan di sisi kalian. Kalian tidak berkuasa terhadap mereka sedikit pun selain itu, kecuali bila mereka melakukan perbuatan nista. Jika mereka melakukannya, maka tinggalkanlah mereka di tempat tidur mereka dan pukullah mereka dengan pukulan yang tidak melukai. Jika ia mentaati kalian, maka janganlah berbuat aniaya terhadap mereka. Mereka pun tidak boleh memasukkan siapa yang tidak kalian sukai ke tempat tidur dan rumah kalian. Ketahuilah bahwa hak mereka atas kalian adalah kalian berbuat baik kepada mereka (dengan mencukupi) pakaian dan makanan mereka.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah, shohih)
Pesan kedua yang disampaikan oleh Rosululloh shollallohui ‘alaihi wa sallam selanjutnya adalah agar para laki-laki berbuat baik dan tidak mendzolimi wanita dengan cara memenuhi hak-haknya berupa makanan dan pakaian. Sebab, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: ” Seseorang sudah cukup berdosa bila menyia-nyiakan siapa yang wajib diberinya makan.”(HR Muslim)
Memberi nafkah adalah kewajiban para suami artinya ini adalah hak istri yang harus ditunaikan. Namun disisi yang lain nafkah yang dikeluarkan inipun menjadi shodaqoh bagi dirinya. Inilah luarbiasanya aturan Islam. Beberapa hadits tentang nafkah menjelaskan akan hal ini, yaitu: Abu Mas’ud al Anshori rodhiallohu anhu meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya:
“Jika seorang muslim memberikan (nafkah) kepada keluarganya karena mencari pahala, maka hal itu menjadi shodaqoh baginya.l(HR Bukhori dan Muslim)
Hadits yang diriwayatkan dari Sa’ad rodhiallohu anhu bahwa Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya:
“Apapun yang engkau berikan berupa suatu nafkah kepada keluargamu, maka engkau diberi pahala, hingga sampai sesuap makanan yang engkau angkat (masukkan) ke mulut istrimu.” (HR Bukhori Muslim)
3. Selain hadits-hadits Rosululloh, maka Alloh berfirman di banyak ayat-ayatnya tentang wanita yang harus diperhatikan oleh para laki-laki. Diantara ayat-ayatNya adalah: QS. An Nisaa’: 19, artinya: “… Dan bergaullah dengan mereka secara ma’ruf…”.
Al Qurthubi mengatakan yaitu dengan menyempurnakan haknya berupa mahar dan nafkah, tidak berwajah masam di hadapannya tanpa kesalahan, berbicara yang baik dan tidak kasar. Dan diantara mempergauli (istri) dengan baik adalah berbuat (sesuatu) untuk istri sebagaimana ia berbuat untuk dirinya sendiri. Hal lain yang termasuk mempergauli dengan baik adalah berakhlak baik terhadapnya. Sebagaimana yang disampaikan oleh Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam, yang artinya: “Kaum mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baik kalian adalah yang terbaik kepada istrinya. (HR. At Tirmidzi, hadits hasan shohih)
Itulah sekelumit gambaran tentang wanita yang diwasiatkan oleh Rosululloh kepada para laki-laki. Dan kesholihan wanita adalah harapan yang diinginkan oleh para laki-laki. Karena kesholihan wanita adalah salahsatu unsur kebahagiaan bagi seorang laki-laki. Sebagaimana diriwayatkan dari Imam Ahmad dari Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam yang artinya: “Kebahagiaan manusia ada tiga: Wanita yang sholihah, tempat tinggal yang baik, dan kendaraan yang baik. Sedangkan kesengsaraan manusia ialah: Wanita yang buruk (perangainya), tempat tinggal yang buruk, kendaraan yang buruk.” (HR Ahmad dengan sanad yang shohih). Maka tiada lain caranya adalah para laki-laki mendidik diri menjadi tauladan dan memegang teguh wasiat-wasiat Nabi tersebut. Wallohu a’lam bish showab.





sumber  : http://nandalusi.multiply.com/journal/item/184/Fw_Artikel_Muslimah_Ummu_Yusuf

Jumat, 11 Mei 2012

Keajaiban Al Qur'an dan Ilmu Pengetahuan

 

 

Tata Surya Matahari dengan 8 planetnya
 Benar kiranya jika Al Qur’an disebut sebagai mukjizat. Bagaimana tidak, ternyata ayat-ayat Al Qur’an yang diturunkan di abad ke 7 masehi di mana ilmu pengetahuan belum berkembang (saat itu orang mengira bumi itu rata dan matahari mengelilingi bumi), sesuai dengan ilmu pengetahuan modern yang baru-baru ini ditemukan oleh manusia.
Sebagai contoh ayat di bawah:
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” [Al Anbiyaa:30]
Saat itu orang tidak ada yang tahu bahwa langit dan bumi itu awalnya satu. Ternyata ilmu pengetahuan modern seperti teori Big Bang menyatakan bahwa alam semesta (bumi dan langit) itu dulunya satu. Kemudian akhirnya pecah menjadi sekarang ini.
Kemudian ternyata benar segala yang bernyawa, termasuk tumbuhan bersel satu pasti mengandung air dan juga membutuhkan air. Keberadaan air adalah satu indikasi adanya kehidupan di suatu planet. Tanpa air, mustahil ada kehidupan. Inilah satu kebenaran ayat Al Qur’an.
Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur’an, ditegaskan bahwa masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.
“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (Al Qur’an, 21:33)
Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam garis edar tertentu:
“Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Al Qur’an, 36:38)
Langit yang mengembang (Expanding Universe)
Dalam Al Qur’an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini:
“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.” (Al Qur’an, 51:47)
Menurut Al Qur’an langit diluaskan/mengembang. Dan inilah kesimpulan yang dicapai ilmu pengetahuan masa kini.
Sejak terjadinya peristiwa Big Bang, alam semesta telah mengembang secara terus-menerus dengan kecepatan maha dahsyat. Para ilmuwan menyamakan peristiwa mengembangnya alam semesta dengan permukaan balon yang sedang ditiup.
Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada sejak dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus “mengembang”.
Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang.
Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929. Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauhi.
Gunung yang Bergerak
“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan.” [QS 27:88]
14 abad lampau seluruh manusia menyangka gunung itu diam tidak bergerak. Namun dalam Al Qur’an disebutkan gunung itu bergerak.
Gerakan gunung-gunung ini disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka berada. Kerak bumi ini seperti mengapung di atas lapisan magma yang lebih rapat. Pada awal abad ke-20, untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan bahwa benua-benua pada permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, namun kemudian bergeser ke arah yang berbeda-beda sehingga terpisah ketika mereka bergerak saling menjauhi.
Gambar Gerakan Gunung / BenuaPara ahli geologi memahami kebenaran pernyataan Wegener baru pada tahun 1980, yakni 50 tahun setelah kematiannya. Sebagaimana pernah dikemukakan oleh Wegener dalam sebuah tulisan yang terbit tahun 1915, sekitar 500 juta tahun lalu seluruh tanah daratan yang ada di permukaan bumi awalnya adalah satu kesatuan yang dinamakan Pangaea. Daratan ini terletak di kutub selatan.
Sekitar 180 juta tahun lalu, Pangaea terbelah menjadi dua bagian yang masing-masingnya bergerak ke arah yang berbeda. Salah satu daratan atau benua raksasa ini adalah Gondwana, yang meliputi Afrika, Australia, Antartika dan India. Benua raksasa kedua adalah Laurasia, yang terdiri dari Eropa, Amerika Utara dan Asia, kecuali India. Selama 150 tahun setelah pemisahan ini, Gondwana dan Laurasia terbagi menjadi daratan-daratan yang lebih kecil.
Benua-benua yang terbentuk menyusul terbelahnya Pangaea telah bergerak pada permukaan Bumi secara terus-menerus sejauh beberapa sentimeter per tahun. Peristiwa ini juga menyebabkan perubahan perbandingan luas antara wilayah daratan dan lautan di Bumi.
Pergerakan kerak Bumi ini diketemukan setelah penelitian geologi yang dilakukan di awal abad ke-20. Para ilmuwan menjelaskan peristiwa ini sebagaimana berikut:
Kerak dan bagian terluar dari magma, dengan ketebalan sekitar 100 km, terbagi atas lapisan-lapisan yang disebut lempengan. Terdapat enam lempengan utama, dan beberapa lempengan kecil. Menurut teori yang disebut lempeng tektonik, lempengan-lempengan ini bergerak pada permukaan bumi, membawa benua dan dasar lautan bersamanya. Pergerakan benua telah diukur dan berkecepatan 1 hingga 5 cm per tahun. Lempengan-lempengan tersebut terus-menerus bergerak, dan menghasilkan perubahan pada geografi bumi secara perlahan. Setiap tahun, misalnya, Samudera Atlantic menjadi sedikit lebih lebar. (Carolyn Sheets, Robert Gardner, Samuel F. Howe; General Science, Allyn and Bacon Inc. Newton, Massachusetts, 1985, s. 30)
Ada hal sangat penting yang perlu dikemukakan di sini: dalam ayat tersebut Allah telah menyebut tentang gerakan gunung sebagaimana mengapungnya perjalanan awan. (Kini, Ilmuwan modern juga menggunakan istilah “continental drift” atau “gerakan mengapung dari benua” untuk gerakan ini. (National Geographic Society, Powers of Nature, Washington D.C., 1978, s.12-13)
Tidak dipertanyakan lagi, adalah salah satu kejaiban Al Qur’an bahwa fakta ilmiah ini, yang baru-baru saja ditemukan oleh para ilmuwan, telah dinyatakan dalam Al Qur’an.
“Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan dan Kami turunkan hujan dari langit lalu Kami beri minum kamu dengan air itu dan sekali kali bukanlah kamu yang menyimpannya.” (Al Qur’an, 15:22)
Ramalan Kemenangan Romawi atas Persia
“Alif, Lam, Mim. Telah dikalahkan bangsa Romawi, di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang).” (Al Qur’an, 30:1-4)
Ayat-ayat ini diturunkan kira-kira pada tahun 620 Masehi, hampir tujuh tahun setelah kekalahan hebat Bizantium Kristen di tangan bangsa Persia, ketika Bizantium kehilangan Yerusalem. Kemudian diriwayatkan dalam ayat ini bahwa Bizantium dalam waktu dekat menang. Padahal, Bizantium waktu itu telah menderita kekalahan sedemikian hebat hingga nampaknya mustahil baginya untuk mempertahankan keberadaannya sekalipun, apalagi merebut kemenangan kembali. Tidak hanya bangsa Persia, tapi juga bangsa Avar, Slavia, dan Lombard menjadi ancaman serius bagi Kekaisaran Bizantium. Bangsa Avar telah datang hingga mencapai dinding batas Konstantinopel. Kaisar Bizantium, Heraklius, telah memerintahkan agar emas dan perak yang ada di dalam gereja dilebur dan dijadikan uang untuk membiayai pasukan perang. Banyak gubernur memberontak melawan Kaisar Heraklius dan dan Kekaisaran tersebut berada pada titik keruntuhan. Mesopotamia, Cilicia, Syria, Palestina, Mesir dan Armenia, yang semula dikuasai oleh Bizantium, diserbu oleh bangsa Persia. (Warren Treadgold, A History of the Byzantine State and Society, Stanford University Press, 1997, s. 287-299.)
Diselamatkannya Jasad Fir’aun
“Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu” [QS 10:92]
ramses.jpgMaurice Bucaille dulunya adalah peneliti mumi Fir’aun di Mesir. Pada mumi Ramses II dia menemukan keganjilan, yaitu kandungan garam yang sangat tinggi pada tubuhnya. Dia baru kemudian menemukan jawabannya di Al-Quran, ternyata Ramses II ini adalah Firaun yang dulu ditenggelamkan oleh Allah swt ketika sedang mengejar Nabi Musa as.
Injil & Taurat hanya menyebutkan bahwa Ramses II tenggelam; tetapi hanya Al-Quran yang kemudian menyatakan bahwa mayatnya diselamatkan oleh Allah swt, sehingga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.
Perhatikan bahwa Nabi Muhammad saw hidup 3000 tahun setelah kejadian tersebut, dan tidak ada cara informasi tersebut (selamatnya mayat Ramses II) dapat ditemukan beliau (karena di Injil & Taurat pun tidak disebut). Makam Fir’aun, Piramid, yang tertimbun tanah baru ditemukan oleh arkeolog Giovanni Battista Belzoni tahun 1817. Namun Al-Quran bisa menyebutkannya karena memang firman Allah swt (bukan buatan Nabi Muhammad saw).
Segala Sesuatu diciptakan Berpasang-pasangan
Al Qur’an yang berulang-ulang menyebut adanya pasangan dalam alam tumbuh-tumbuhan, juga menyebut adanya pasangan dalam rangka yang lebih umum, dan dengan batas-batas yang tidak ditentukan.
“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa-apa yang mereka tidak ketahui.” [Yaa Siin 36:36]
Kita dapat mengadakan hipotesa sebanyak-banyaknya mengenai arti hal-hal yang manusia tidak mengetahui pada zaman Nabi Muhammad. Hal-hal yang manusia tidak mengetahui itu termasuk di dalamnya susunan atau fungsi yang berpasangan baik dalam benda yang paling kecil atau benda yang paling besar, baik dalam benda mati atau dalam benda hidup. Yang penting adalah untuk mengingat pemikiran yang dijelaskan dalam ayat itu secara rambang dan untuk mengetahui bahwa kita tidak menemukan pertentangan dengan Sains masa ini.
Meskipun gagasan tentang “pasangan” umumnya bermakna laki-laki dan perempuan, atau jantan dan betina, ungkapan “maupun dari apa yang tidak mereka ketahui” dalam ayat di atas memiliki cakupan yang lebih luas. Kini, cakupan makna lain dari ayat tersebut telah terungkap. Ilmuwan Inggris, Paul Dirac, yang menyatakan bahwa materi diciptakan secara berpasangan, dianugerahi Hadiah Nobel di bidang fisika pada tahun 1933. Penemuan ini, yang disebut “parité”, menyatakan bahwa materi berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-materi. Anti-materi memiliki sifat-sifat yang berlawanan dengan materi. Misalnya, berbeda dengan materi, elektron anti-materi bermuatan positif, dan protonnya bermuatan negatif. Fakta ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:
“…setiap partikel memiliki anti-partikel dengan muatan yang berlawanan … dan hubungan ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa penciptaan berpasangan dan pemusnahan berpasangan terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap tempat.”
Semua ini menunjukkan bahwa unsur besi tidak terbentuk di Bumi, melainkan dibawa oleh meteor-meteor melalui letupan bintang-bintang di luar angkasa, dan kemudian “dikirim ke bumi”, persis sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Jelas bahwa fakta ini tak mungkin diketahui secara ilmiah pada abad ke-7, di saat Al Qur’an diturunkan.





Sumber:

Harun Yaya
Mukjizat Al Qur’an, Prof. Dr. Quraisy Syihab
BIBEL, QUR-AN, dan Sains Modern
Dr. Maurice Bucaille
Judul Asli: La Bible Le Coran Et La Science
Alih bahasa: Prof. Dr. H.M. Rasyidi
Penerbit Bulan Bintang, 1979
Kramat Kwitang I/8 Jakarta
http://harry.sufehmi.com/archives/2006-06-15-1181/

Tahukah anda siapa penemu sandal japit,,,,????




Di buka, didorong dikit-dikit, dimasukin, digoyang lalu dijepit, waw…nyaman dan enak sekali rasanya……

Itulah kalau kita pakai sandal jepit. Sandal jepit memang alas kaki yang sangat murah dan tidak banyak dikomplain oleh konsumen, sampai sekarang lembaga konsumen Indonesia tidak pernah menerima keluhan tentang sandal jepit yang putus atau pun lepek, maupun hilang.

Dalam perkembangan sejarah umat manusia, sandal berbarengan dengan jaman logam. Terutama setelah diciptakannya paku, karena saat itu sering terjadi kecelakaan kacugak (kaki tertusuk paku). Sehingga diciptakan lah sandal, sebagai pelindung kaki. Namun perkembangan sandal jepit ternyata mempunyai cerita tersendiri.

Pertama-tama sandal jepit ini di temukan di daerah Cina Utara yang pada saat itu di pimpin oleh Kaisar Cing Cang Ke Ling. Penemuan sandal jepit tidak disengaja. Di mana pada saat itu, kaisar sedang berburu harimau dengan busur panahnya melihat si kaki seribu melintas di ibu jari kakinya, karena merasa jijik, si kaisar latah, sambil berkata “ eh sial..gua jepit lo”.

Dari sana tersebar gosip dari mulut ke mulut, bahwa kaisar itu latah. Ini akibat ulah comel dari pengawal kaisar yang melihat kelatahan kaisar dan memberikan kabar ini pada media Cek Li Cek, media cetak gosip mingguan di Cina Utara. Untuk menjaga kewibawaahn kaisar, maka para penasehat kaisar bersidang. Dari sidang muncul keputusan, bahwa harus ada alas kaki, buat kaki kaisar agar terhindar dari serangga menjijikan, maka di buatlah alas kaki dari kayu, dengan memberikan tiang pendek pas dekat ibu jari. Hal itu sekaligus sebagai peringatan bagi para gosiper, kalau masih menggosip kaisar latah akan diinjak dan dijepit lho. Itu kisah sandal jepit dari Cina walau pun ini masih perlu dibuktikan kebenarannya.

Kalau menilik dari masa keemasan Eropa, sandal jepit ini muncul saat revolusi industri di Ingris. Sandal jepit muncul, di mana para petani meninggalkan ladangnya dan bekerja menjadi buruh di pabrik-pabrik. Pada saat itu kaum buruh tidak memakai alas kaki ke pabrik, mereka persis seperti kebiasaan petani ladang yang cekeran. Karena mereka sering cekeran tentu saja pabrik menjadi kotor. Clening service yang bertugas membersihkan sering mengeluh karena banyak pasir yang terbawa ke ruangan. Mereka sering ngomel-ngomel : “ Sand All…sand…All…stupid ”. Karena pabrik sangat bising, maka terdengarnya menjadi “Sandal jepit”. Maka para buruh memakai sandal jepit untuk menghindari omelannya. Sejarah ini pun ini juga masih diragukan faktanya.

Kalau perkembangan di Indonesia, Sandal jepit ini sebenarnya sudah mulai ada dari Jaman Tarumanagara di Bogor, sekitar abad ke 7 . Hal tersebut dibuktikan dengan penemuan batu tulis yang didalamnya ada tulisan/prasasti dan telapak kaki Raja. Telapak kaki tersebut sebenarnya adalah cetakan,untuk membuat sandal raja. Sayang sekali tidak ada keterangan sandal apa yang dibuat. Tetapi yang jelas dari cetakan telapak kaki raja tidak ada tanda kaki raja pecah-pecah (rorombehen), berarti kaki raja sehat dan saya yakin raja sudah pakai sandal.

Tak seorang pun yang mengklaim sebagai penemu sandal jepit. Ini sangat mengherankan, walaupun tidak sebergensi seperti penemuan listrik oleh Thomas Alva Edison, sandal jepit merupakan kebutuhan sehari-hari seperti listrik. Bahkan antara sandal jepit dengan listrik ada hubungan. Kalau anda sedang memperbaiki arus listrik (kabel), harus memakai sandal jepit, kalau tidak memakai anda bisa kesetrum.

Tetapi anda tidak usah heran, soal klaim sandal jepit yang tidak ada yang memgaku sebagai penemunya, karena justru yang lebih mengherankan adalah banyak yang mengaku kehilangan sandal jepit di mesjid. Ini cukup aneh, padahal kalau anda mengaku sebagai penemu sandal jepit, anda akan mendapat rohayati… ehhh…royalty

sumber

 
 

Kamis, 10 Mei 2012

Tentang Al-Qur'an


بِسْمِ اللّهِ الَّرَحْمَنِ الَّرَحِيْمِ




Al-Qur’an itu !!!

Tersusun dari 30 Juz, 114 Surat, 554 Ruku` ( ع/`Ain), 6236 Ayat, 77.439 Kata, 325.345 Huruf. (Kalangan ulama masih berbeda pendapat mengenai jumlah ayat Al-Qur’an).


Perbedaan penghitungan jumlah ayat ini karena banyak Ulama yang belum sepakat apakah kalimat BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM yang ada di pembukaan surah dan huruf Alif Lam Mim, Alif Lam Ra, Yaa Sin, Shad, dan Qaaf termasuk ayat atau bukan. Inilah yang menyebabkan adanya perbedaan mengenai jumlah ayat. Namun demikian, hal itu tidak menimbulkan perpecahan di antara umat.
Ø      

             ATTBAYUN
1.        Huruf terbanyak : Alif dan Nun;
2.      huruf paling sedikit : Zha dan Ghin.
3.        Surat terpanjang : Al-Baqarah (286 ayat).
4.        Ayat terpanjang : Al-Baqarah 282 (128 kata).
5.     Kata terpanjang : Fasqaynaakumuuh pada Al-Hijr 22 (10 huruf).
6.     Wahyu pertama : Surat Al-’Alaq:1 – 5, diturunkan di Gua Hira’ pada malam Senin 17 Ramadhan 13 SH (Sebelum Hijrah) atau 6 Agustus 610 M.
7.     Wahyu terakhir : Surat Al-Ma’idah:3, diturunkan di Arafah pada hari Jumat 9 Dzulhijjah 10 H atau 6 Maret 632 M.
Alquran pertama kali dicetak pada tahun 1530 Masehi atau sekitar abad ke-10 H di Bundukiyah (Vinece). Namun, kekuasaan gereja memerintahkan agar Alquran yang telah dicetak itu dibasmi. Kemudian, Hankelman mencetak Alquran di Kota Hamburg (Jerman) pada tahun 1694 M atau sekitar abad ke-12 H. (Lihat RS Abdul Aziz, Tafsir Ilmu Tafsir, 1991: 49).
Fakta dalam sebuah penelitian & kajian mengungkapkan :
Bahasa Arab Al-qur’an (Arab) bisa menghasilkan energi dan aura tertentu. Lafadz Allah (Gabungan Huruf Alif Lam Lam Ha), jika di foto aura mengeluarkan pendar cahaya yang menyilaukan.
Disebuah literatur martial artis berbahasa Jepang pernah memaparkan bahwa air putih yang dibacakan kata-kata atau doa diatasnya, molekul airnya (diamati mikroskop) berubah sesuai dengan doa yang dibacakan. Bila buruk arti katanya maka buruk pula bentuk molekulnya, demikian sebaliknya.
Ø        
               
        AL-QUR’AN ADALAH OBAT HATI.
Setiap jenis penyakit hati dan jasmani, pasti dalam Al-Qur’an ada indikasi terhadap obatnya, penyebab atau cara pencegahannya, bagi orang yang diberi pemahaman terhadap Kitabullah oleh Allah SWT. (Ibnu Qayyim Al Jauziyah, Ath-Thibun AnNabawiy)
“Dan tidaklah setiap orang diberi keahlian dan taufiq untuk menjadikannya sebagai obat. Jika seorang yang sakit konsisten berobat dengannya dan meletakkan pada sakitnya dengan penuh kejujuran dan keimanan, penerimaan yang sempurna, keyakinan yang kokoh, dan menyempurnakan syaratnya, niscaya penyakit apapun tidak akan mampu menghadapinya selama-lamanya. Bagaimana mungkin penyakit tersebut mampu menghadapi firman Dzat yang memiliki langit dan bumi. Jika diturunkan kepada gunung, maka ia akan menghancurkannya. Atau diturunkan kepada bumi, maka ia akan membelahnya. Maka tidak satu pun jenis penyakit, baik penyakit hati maupun jasmani, melainkan dalam Al-Qur`an ada cara yang membimbing kepada obat dan sebab (kesembuhan) nya.” (Ibnu Qayyim, Zadul Ma’ad, 4/287)
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur`an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain kerugian.” (Al-Isra`: 82)
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Q.S.Yunus: 57)
Alquran diturunkan secara berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun. Para Ulama membagi masa penurunan ini menjadi dua periode, yaitu periode Makkah dan periode Madinah. Periode Makkah berlangsung selama 13 tahun masa kenabian Rasulullah SAW. Sementara itu, periode Madinah dimulai sejak peristiwa hijrah berlangsung selama 10 tahun.
Sedangkan, menurut tarikh Qamariyah Al-Qur’an turun secara berangsur-angsur selama 22 tahun, 2 bulan, 22 hari.
Surat-surat panjang berisi beberapa ruku’ sedangkan surat-surat pendek berisi satu ruku’.
Tiap satu ruku’ diberi tanda di sebelah pinggirnya dengan huruf: ع.
Adapun pertengahan Al-Qur’an terdapat pada surat Al-Kahfi ayat 19 pada lafazh: (وَلْيَتَلَطَّفْ)
Kosakata Al-Quran berjumlah 77.439 (tujuh puluh tujuh ribu empat ratus tiga puluh sembilan) kata, dengan jumlah huruf 323.015 (tiga ratus dua puluh tiga ribu lima belas) huruf yang seimbang jumlah kata-katanya, baik antara kata dengan padanannya, maupun kata dengan lawan kata dan dampaknya. (Quraish Shihab, wawasan al-qur’an)
Dilihat dari segi turunnya ayat-ayat Al-Qur’an itu dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Ayat-ayat Makkiyyah, ialah ayat-ayat yang diturunkan di Mekkah atau sebelum Nabi Muhammad SAW. berhijrah ke Madinah.
2. Ayat-ayat Madaniyyah, ialah ayat-ayat yang diturunkan di Madinah atau sesudah Nabi Muhammad SAW. hijrah ke Madinah.
  

  Ø Keseimbangan Antara Jumlah Bilangan Kata Dengan Antonimnya:
Al-hayah (hidup) dan al-mawt (mati), masing-masing sebanyak 145 kali;
Al-naf’ (manfaat) dan al-madharrah (mudarat), masing-masing sebanyak 50 kali;
Al-har (panas) dan Al-Bard (dingin), masing-masing 4 kali;
Al-Shalihat (kebajikan) dan Al-Sayyi’at (keburukan), masing-masing 167 kali;
Al-Thumaninah (kelapangan/ketenangan) dan Al-Dhiq (kesempitan/kekesalan), masing-masing 13 kali;
Al-Rahbah (cemas/takut) dan Al-Raghbah (harap/ingin), masing-masing 8 kali;
Al-Kufr (kekufuran) dan Al-Iman (iman) dalam bentuk definite, masing-masing 17 kali;
Kufr (kekufuran) dan iman (iman) dalam bentuk indifinite, masing-masing 8 kali;
Al-shayf (musim panas) dan Al-Syita’ (musim dingin), masing-masing 1 kali.



  Ø Keseimbangan Jumlah Bilangan Kata Dengan Sinonimnya/Makna Yang Dikandungnya.
Al-Harts dan Al-Zira’ah (membajak/bertani), masing-masing 14 kali;
Al-’ushb dan Al-Dhurur (membanggakan diri/angkuh), masing-masing 27 kali;
Al-Dhallun dan Al-Mawta (orang sesat/mati [jiwanya]), masing-masing 17 kali;
Al-Qur’an, al-wahyu dan Al-Islam (Al-Quran, wahyu dan Islam), masing-masing 70 kali;
Al-Aql dan Al-Nur (akal dan cahaya), masing-masing 49 kali;
Al-Jahr dan Al-’Alaniyah (nyata), masing-masing 16 kali.



  Ø Keseimbangan Antara Jumlah Bilangan Kata Dengan Jumlah Kata Yang Menunjuk Kepada Akibatnya.
Al-Infaq (infak) dengan Al-Ridha (kerelaan), masing-masing 73 kali;
Al-Bukhl (kekikiran) dengan Al-Hasarah (penyesalan), masing-masing 12 kali;
Al-Kafirun (orang-orang kafir) dengan Al-Nar/Al-Ahraq (neraka/ pembakaran), masing-masing 154 kali;
Al-Zakah (zakat/penyucian) dengan Al-Barakat (kebajikan yang banyak), masing-masing 32 kali;
Al-Fahisyah (kekejian) dengan Al-Ghadhb (murka), masing-masing 26 kali.



  Ø Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan kata penyebabnya.
Al-Israf (pemborosan) dengan Al-Sur’ah (ketergesa-gesaan), masing-masing 23 kali;
Al-Maw’izhah (nasihat/petuah) dengan Al-Lisan (lidah), masing-masing 25 kali;
Al-Asra (tawanan) dengan Al-Harb (perang), masing-masing 6 kali;
Al-Salam (kedamaian) dengan Al-Thayyibat (kebajikan), masing-masing 60 kali.


KESEIMBANGAN KHUSUS:
Kata Yawm (hari) dalam bentuk tunggal sejumlah 365 kali, sebanyak hari-hari dalam setahun. Sedangkan kata hari yang menunjuk kepada bentuk plural (Ayyam) atau dua (Yawmayni), jumlah keseluruhannya hanya 30, sama dengan jumlah hari dalam sebulan. Disisi lain, kata yang berarti “Bulan” (Syahr) hanya terdapat 12 kali, sama dengan jumlah bulan dalam setahun.
Al-Quran menjelaskan bahwa langit ada “tujuh.” Penjelasan ini diulanginya sebanyak tujuh kali pula, yakni dalam ayat-ayat Al-Baqarah 29, Al-Isra’ 44, Al-Mu’minun 86, Fushshilat 12, Al-Thalaq 12, Al-Mulk 3, dan Nuh 15. Selain itu, penjelasannya tentang terciptanya langit dan bumi dalam enam hari dinyatakan pula dalam tujuh ayat.
Kata-kata yang menunjuk kepada utusan Tuhan, baik Rasul (Rasul), atau Nabiyy (Nabi), atau Basyir (pembawa berita gembira), atau Nadzir (pemberi peringatan), keseluruhannya berjumlah 518 kali. Jumlah ini seimbang dengan jumlah penyebutan nama-nama nabi, rasul dan pembawa berita tersebut, yakni 518 kali.





(Sumber: Abdurrazaq Nawfal, Al-Ijaz Al-Adabiy li Al-Qur’an Al-Karim )

Tips Sebelum Menikah

Ada segudang masalah yang harus disepakati sebelum memutuskan untuk sehidup semati. Misalnya, tinggal serumah dengan mertua, atau rumah sendiri? Istri boleh bekerja, atau di rumah? Kenali komitmen yang harus disepakati sebelum janur melengkung.
Menurut Johanes Papu, Msi, psikolog, idealnya pasangan suami-istri menentukan komitmen atau kesepakatan sebelum mereka menikah. Beberapa komitmen yang perlu dibicarakan antara lain:


1. Siapa bendaharanya?
Yang penting adalah transparansi antara Anda dan pasangan. Kedua belah pihak sama-sama tahu penghasilan masing-masing, dan yang terpenting, bagaimana memaksimalkan dan mengatur uang tersebut.
“Siapa yang memegang uang, bukan hal utama. Fleksibel saja. Apalagi sekarang ada joint account atau tabungan bersama di mana suami-istri bisa sama-sama memantau,” ujar Johanes.
Jika keuangan dipegang istri, apakah suami harus menyerahkan semua gajinya? Menurut Johanes, konsep ini tidak selalu tepat, karena ada istri yang tak bisa me-manage uang. Selain itu, jika Anda tinggal di kota besar seperti Jakarta, konsep suami menyerahkan 100% gaji pada istri juga “merepotkan”. Sebab, suami yang mobile atau bekerja, akan membutuhkan uang, semisal untuk beli bensin. Jika semua diserahkan ke istri dan tiap hari minta ke istri, repot.
Sebelum menyerahkan gaji ke istri, suami sebaiknya menentukan berapa anggaran per bulan, misalnya kebutuhan bensin dan hiburan (seperti beli buku untuk dirinya sendiri). Yang perlu diserahkan adalah yang menyangkut kebutuhan bersama.
Jadi, harus pintar-pintar mengatur supaya satu sama lain tidak begitu tergantung. Sangat perlu bikin anggaran keuangan bulanan yang jelas, mulai dari biaya listrik, telepon, air, makan, pendidikan anak, kesehatan, rekreasi, tabungan, dan hal lain yang tak terduga.

2. Tinggal di mana?
Tak jarang, lantaran belum punya tempat tinggal sendiri, pasangan suami-istri masih tinggal di rumah orangtua atau mertua. Selain itu, dalam kultur masyarakat Indonesia, kadang orangtua tak ingin anaknya meninggalkan rumah. Jadi, lebih enak tinggal di rumah sendiri atau mertua?
Menurut Johanes, idealnya dalam satu rumah ada satu keluarga dengan satu kepala keluarga. Jika satu rumah ada lebih dari satu kepala keluarga, sudah tidak sehat. Jika tinggal di rumah sendiri, Anda dan pasangan punya kemandirian untuk mengatur rumah tangga, mulai dari mengatur keuangan, tata letak rumah, hingga kondisi rumah. Anda juga memiliki kebebasan secara individual.
Sebaliknya, berikut hal-hal yang mungkin terjadi jika tinggal dengan mertua :
- Tidak memiliki keleluasaan untuk melakukan “eksperimen” sendiri, seperti mengatur rumah karena harus tergantung pada si empunya rumah, yaitu mertua.
- Perlu penyesuaian. Jika belum begitu lama mengenal mertua, proses penyesuaian mungkin akan terbentur ke sana kemari dan bisa jadi akan menimbulkan gesekan antara Anda dengan pasangan atau Anda dengan mertua.
- Perlu membatasi dan menguasai diri untuk bisa cocok dengan mertua.
- Dalam segi keuangan, biasanya jika anak masih bekerja sedangkan orangtua tidak, anak lebih banyak mendukung orang tua. Begitu juga sebaliknya. Jika orangtuanya sangat mapan dan anaknya belum, orangtua yang lebih men-support anak.
Untuk keuangan, suami-istri bisa sepakat berbagi dengan orangtua atau mertua. Semisal disepakati masalah kebutuhan dapur ditangani orangtua, sementara Anda dan pasangan menangani listrik dan telepon. “Jadi, perlu ada garis jelas mana yang boleh dan mana yang tidak. Mana yang harus ditangani anak dan mana orangtua. Jangan sampai berkesan, anak menguasai orangtua dan sebaliknya,” jelas Johanes.

3. Berani berkata “tidak”
Dalam kultur Indonesia, campur tangan orangtua dalam kehidupan rumah tangga anak masih tinggi. Sejauh mana peran orangtua terhadap pasangan Anda, harus dikenali dalam masa pacaran.
Jangan sampai, setelah menikah pasangan tak bisa lepas dari orangtua, dalam arti “anak mami” atau “anak papi”. Contohnya, beli mobil saja pasangan harus bertanya ke orangtua, sedangkan Anda malah tak dimintai pendapat.
Pasangan akan merasa tak dihargai. Padahal, dalam pernikahan, pasangan adalah orang yang dimintai saran, bukan orang lain. Banyak pasangan terjebak dalam hal ini.”
Agar tidak terjadi, sebisa mungkin tidak sedikit-sedikit lari ke orangtua. Tanpa bermaksud menyakiti hati orangtua, berusaha dan berani mengambil keputusan sendiri. Jika selalu tergantung pada orangtua, lama-kelamaan kita tidak punya identitas diri. Jadi, pelan-pelan harus berani berkata “tidak” untuk sesuatu yang kita yakini benar. Dan harus bersama pasangan, jangan hanya satu pihak.

4. Batasi “hobi”
Anda suka nongkrong bareng teman sepulang kantor? Nah, setelah menikah, sebaiknya batasi frekuensi acara nongkrong bareng teman. Intinya, hindari melakukan kebiasaan-kebiasaan yang tidak mendukung kehidupan suami-istri.

5. Alokasi keuangan
Beli mobil atau furnitur? Keputusan membeli mobil, misalnya, untuk suami-istri yang kondisi keuangannya pas-pasan, harus dibicarakan benar-benar. Jangan sampai salah satu pihak nantinya tidak puas. Intinya, modal atau harta yang merupakan hasil kerja bersama, harus disepakati bersama. Hal ini juga berlaku untuk harta yang merupakan hasil keringat sebelum menikah.


6. Punya anak atau tidak?
Hal ini mesti dibahas sebelum menikah. Jangan sampai setelah menikah Anda ingin punya anak, sedangkan pasangan Anda tidak. Jika memang ingin punya anak, sebaiknya pasangan suami-istri melakukan tes kesehatan pranikah.

7. Istri bekerja atau jadi ibu rumah tangga?
Hal ini berhubungan dengan kondisi ekonomi. Jika sebelum menikah Anda dan pasangan sudah bekerja dan setelah menikah suami tetap menginginkan Anda bekerja, Anda perlu pintar membagi waktu antara pekerjaan dan rumah tangga. Apalagi jika kelak punya anak. Kendati demikian, mengurus rumah tangga dan anak tidak dibebankan 100 persen pada istri. Idealnya, rumah tangga dan anak bisa dikerjakan berdua.

Selasa, 08 Mei 2012

20 Tips Hidup Bahagia Setiap Hari

Kebahagiaan itu ketika kita mencintai apa yang kita miliki. Sebuah pesan untuk hidup bahagia yang sederhana namun penuh makna. Saya sepakat dengan kalimat tersebut. Sebuah ajakan bagi kita untuk mensyukuri segar-hijaunya rumput di halaman rumah sendiri.
Kira-kira apa yang bisa kita lakukan atau hal-hal apa yang membuat kita hidup bahagia setiap hari? Daftar tips berikut ini semoga bisa menjadi pengingat kita bersama sebagai upaya agar selalu  berbahagia setiap hari.
hidup bahagia
  1. Bangun pagi-pagi. Bangun lebih awal dan berjanjilah untuk merayakan hari ini dengan tidak menyia-nyiakannya sedetikpun. Lihat cahaya mentari yang menyingsing di ujung timur sana. Seperti itu juga semangat bersinar di dada anda.
  2. Nikmati makan. Jangan tergesa-gesa. Cobalah sekali ini gigit dan kunyah pelah-pelan makanan anda. Dari tiap kunyahannya, rasakan betapa enak rasanya. Nikmat sekali bukan?
  3. ACTION-kan niat anda. Punya niat sekian lama yang tak kunjung terlaksana? ACTION-kan sekarang! Mungkin anda hendak mengunjungi sanak saudara yang sudah lama tak bersua; atau mungkin sudah lama berniat ingin mengajak jalan-jalan keluarga, ACTION-kan sekarang.
  4. Belajar positive thinking. Kalau anda rasa terlalu banyak dibelenggu oleh pikiran negatif, mulai sekarang coba belajarlah ber-positive thinking. Perasaaan kalau anda tidak bisa atau sering bersikap menyalahkan misal, gantilah dengan sisi positif. Perbanyak isi pikiran dengan solusi, solusi dan solusi. Kuatkan dengan kata-kata motivasi.
  5. Waktu jatuh cinta. Ingat bagaimana rasanya waktu anda jatuh cinta pertama kali pada pasangan anda? Coba ingat dan rasakan kembali… anda pasti jadi senyum-senyum sendiri. :D
  6. Tenanglah. Kalau tiap harinya biasanya anda diburu waktu, cobalah hari ini anda rileks. Hirup napas dalam-dalam. Lakukan apa yang anda suka dengan santai, tanpa ada lagi yang dirasa mengejar-ngejar anda.
  7. Tatap wajah anak-anak anda. Meski mungkin sekarang mereka sudah gede, coba sempatkan tatap wajah mereka dalam-dalam. Ingat bagaimana waktu mereka kecil, waktu mereka cium tangan pamit berangkat sekolah, saat mereka bisa berjalan pertama kali, dan momen-momen bahagia lainnya. Pasti anda akan teramat bersyukur dapat melihat pertumbuhan anak-anak anda dari kecil sampai besar seperti sekarang ini.
  8. Berbagilah. Temui orang-orang yang tak seberuntung anda. Cobalah bicara dengan mereka. Cari tahu bagaimana kehidupan sehari-hari mereka. Serta berbagilah dengan mereka. Anda pasti akan sangat bersyukur dengan keadaan anda sekarang.
  9. Belajar hal baru. Punya waktu luang lumayan panjang? Cobalah cari kegiatan baru yang bisa menambah keahlian anda. Bukan buat gagah-gagahan atau apa, tapi sebab anda memang dianugerahi kemampuan untuk terus meningkatkan diri.
  10. Cium tangan orangtua anda. Ingat betapa besar pengorbanan orangtua anda selama ini. Sedari anda kecil sampai tumbuh dewasa seperti sekarang. Bersyukurlah memiliki orangtua yang mencurahkan segenap rasa cinta dan kasih sayangnya pada anda. Tidak ada yang memiliki cinta sebesar mereka pada anda.
  11. Temui orang yang lebih tua. Selain orangtua anda pastinya, temui juga orang-orang yang lebih tua dari anda seperti guru anda misal. Silaturahmi yang anda jalin pasti akan bermanfaat besar. Anda bisa belajar banyak dari mereka.
  12. Tertawalah. Ingat kapan terakhir kali anda tertawa? Mungkin gara-gara kesibukan anda yang luar biasa dahsyat, anda bahkan sampai tak sempat untuk tersenyum. Coba cari bacaan atau tontonan yang bisa melemaskan urat syaraf anda dan TERTAWALAH lepas. :D
  13. Lakukan yang anda suka. Apa hobi anda? Apa kesukaan anda? Ayo lakukan sekarang. Anda sudah lama tidak melakukannya kan?
  14. Istirahat cukup. Agar anda punya energi cukup untuk menjalani hari anda yang menyenangkan, istirahatlah yang cukup. Ketika waktu tidur tiba, bergegaslah tempat tidur.
  15. Sapa. Bersikaplah ramah. Sapa orang yang anda temui. Iringi dengan senyuman.
  16. Kenalan. Perluas lingkungan sosialiasi anda. Perbanyak  teman. Banyak teman, banyak rejeki!
  17. Senyumlah. Jangan malu-malu, senyumlah. Senyum membawa energi positif.
  18. Beri maaf. Beri maaf orang yang berbuat salah pada anda. Jangan buat hidup anda terbebani oleh dendam.
  19. Habis gelap pasti terang. Dalam hidup pasti ada hal-hal yang tak anda inginkan menghampiri kehidupan anda. Mungkin baru saja anda kehilangan pekerjaan anda, atau bisnis anda sedang suram, atau mungkin anda kehilangan orang terkasih. Belajarlah untuk menerimanya. Ini bagian dari hidup. Ikhlaskan. Selepas itu, kembali tegaklah berdiri. ACTION harus terus berlanjut!
  20. Doa. Panjatkan doa sepenuh hati. Segala macam ujian yang anda hadapi, serahkanlah pada-Nya. Tuhan tidak pernah tidur…
Sama sekali tidak ada niat saya untuk menggurui anda semua. Tips di atas dimaksudkan sebagai pengingat kita bersama. Silakan anda kurangi atau tambahkan sesuai kecocokan hati anda. Tips lain boleh juga anda tambahkan dalam kotak komentar di bawah agar kita bisa belajar bersama untuk selalu hidup bahagia.

Senin, 07 Mei 2012

PIC] Kisah Heroik Prajurit Muda MARINIR Menjaga Pulau Terluar NKRI





pulau Batek, salah satu pulau terluar itu.

inilah sebagian dari 92 pulau terluar nan cantik itu:




Sisi lain dari pulau Batek diperbatasan Timor Leste



pulau Kisar di Kabupaten Maluku Barat Daya


Pulau Putri terletak terletak di perairan Nongsa, Batam, 1 kilometer di lepas pantai wisata nongsa, persis di emperan Selat Singapura, selat tersibuk di dunia, dan berbatasan langsung dengan negara Singapura dan Malaysia.




pulau Dana di Samudra Hindia, Kabupaten Kupang, Nusa Timur) dekat Australia.


ulau Manggudu terletak di sebelah selatan Pulau Sumba dengan luas wilayah sekitar 150 Ha dan tidak berpenghuni

Pulau Bidadari terletak terletak di wilayah Kabupaten Manggarai Barat Luas Pulau Bidadari ± 15 Ha


simeulue island aceh


pulau Meratua, Kab.Berau, Kaltim


Pulau Senua; 4° 0′ 48″ LU, 108° 25′ 4″ BT; Laut China Selatan; (Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau); Malaysia


Pulau Berhala; 3° 46′ 38″ LU, 99° 30′ 3″ BT; Selat Malaka; (Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara); Malaysia


pulau Pawole merupakan yang terbaik di antara pulau-pulau kecil yang tersebar di depan Kota Tobelo, Maluku Utara


Pulau Rusa;5° 16′ 34″ LU, 95° 12′ 7″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam); India



Pulau Miangas; 5° 34′ 2″ LU, 126° 34′ 54″ BT; Laut Sulawesi; (Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara); Filipina


Pulau Berhala: 3°46′38″LU,99°30′3″BT adalah sebuah pulau di Sumatra Utara, Indonesia. Pulau ini merupakan pulau terluar Indonesia di Selat Malaka, sekitar 48 mil dari Pelabuhan Belawan.




Pulau Nusa Barong, Jember Jawa Timur, pulau ini adalah salah satu pulau terluar Indonesia yang terletak di Samudra Hindia dan berbatasan dengan negara Australia.


Pulau Nipah yang merupakan pulau terluar dan berhadapan langsung dengan negara Singapura terus direklamasi. Reklamasi pulau tersebut sudah mencapai luas sekitar 60 hektar. Lokasi yang direklamasi terletak di dekat Selat Philip yang merupakan selat internasional.


Satuan Tugas Marinir Pulau Terluar XI purna tugas
Jumat, 4 Mei 2012 21:55 WIB | 832 Views

Surabaya (ANTARA News) - Satuan Tugas Marinir Pulau Terluar XI telah menyelesaikan tugasnya. Mereka kembali ke pangkalannya, di Surabaya, dan disambut Komandan Pasukan Marinir 1, Brigadir Jenderal TNI Marinir Tommy B Natanegara. Kehadiran satuan tugas dari Korps Marinir TNI-AL di pulau-pulau terluar itu bernilai politis sangat tinggi. "Kehadiran kalian di pulau-pulau tersebut sungguh sangat menentukan nilai tawar NKRI di mata internasional," kata Natanegara. Ke-136 prajurit Korps Marinir TNI-AL tergabung dalam Satuan Tugas Marinir Pulau Terluar XI dengan komandan Kapten Marinir Fernando Lumi. Mereka ditempatkan di pulau-pulau terluar di Indonesia timur.

Selain itu, kata Natangara, juga sebagai wujud kepedulian dan perhatian pemerintah RI terhadap keutuhan dan kedaulatan Indonesia. "Saya turut bangga karena kalian sudah berperan aktif dalam rangka menjaga keutuhan wilayah dan kedaulatan NKRI," katanya. Dalam laporannya, Lumi mengatakan, selama melaksanakan penugasan, anggotanya ditempatkan di pulau-pulau terluar di wilayah Indonesia bagian timur. "Mereka bertugas di Pulau Miangas, Pulau Marore, Pulau Marampit, Pulau Fani, Pulau Fanildo, Pulau Brass, Pulau Dana, dan Pulau Batek," katanya.
http://www.antaranews.com/berita/309...xi-purna-tugas



Pasukan TNI dari satuan MARINIR yang menjaga pulau terluar.
Tampak dilatar belakang Singapore dan kapal-kapal besar yang berlayar


inilah operasi TNI satuan MARINIR di 92 pulau terluar itu:








Sebuah pos penjagaan di kepulauan Kepri yang berbatasan Malaysia, Singapura dan Vietnam.


pulau Batek Laut Sawu, Kabupaten Kupang, NTT, Timor Leste


Pos Marinir di perbatasan Malaysia, Tarakan, Kaltim


Hiburan prajurit di kala tak bertugas




[img][/img]














semenjak arahan komandan di kesatriaan hingga berangkat ke medan terdepan


Marinir dan Kodam Jaga Pulau Terluar
Rabu, 5 Januari 2011 07:01 WIB

Sentani (ANTARA News) - Penjagaan pulau terluar di Papua dalam waktu dekat tidak hanya dari personel Marinir tetapi juga dari anggota Kodam XVII/Cenderawasih. "Penjagaan pulau terluar yang selama ini hanya dijaga oleh anggota marinir, sekarang akan ditambah personel Kodam dengan perbandingan marinir 80 persen dan Kodam 20 persen," kata Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Efri Triassunu, di Sentani, Rabu.
http://www.antaranews.com/berita/129...-pulau-terluar

------------------

Ini saran saja, itu kebiasaan anggota DPR yang suka ke luar negeri, sekali-kalilah dana untuk ke luar negeri itu dipakai untuk mengunjungi prajurit TNI di garis depan itu ... sambnil bawa oleh-oleh makanan dan kebutuhan hidup lainnya










  #2


Pulau Miangas di Utara Sulawesi; Filpina.
Pulau Miangas, pulau terluar di utara Sulawesi, berbatasan dengan Filipina.
Soal waktu saja pulau ini tidak dicaplok asing, kalau tak ada MARINIR yang menjaga di pulau itu

Pulau-pulau terluar milik Indonesia lainnya:

Pulau Nipah; 1° 9′ 13″ LU, 103° 39′ 11″ BT; Selat Singapura; (Kota Batam, Kepulauan Riau); Singapura

Pulau Berhala; 3° 46′ 38″ LU, 99° 30′ 3″ BT; Selat Malaka; (Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara); Malaysia

Pulau Dana (Ndana); 11° 0′ 36″ LS, 122° 52′ 37″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur); Australia.

Malaysia, ini terdapat beberapa pulau diantaranya; Pulau Jemur 28,494 ha, Pulau Pertandangan 0, 82 ha, Pulau Sarong Alang 10,365 ha, Pulau Tukong Emas 3,911 ha, Pulau Batu Adang 0,84 ha, Pulau Labuhan Bilik 7,801 ha, Pulau Batu Berlayar 0,238 ha, Pulau Batu Mandi 0,8 ha dan Pulau Tukong 0,30 ha.

Pulau Miangas; 5° 34′ 2″ LU, 126° 34′ 54″ BT; Laut Sulawesi; (Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara); Filipina

Pulau Marore; 4° 44′ 14″ LU, 125° 28′ 42″ BT; Laut Sulawesi; (Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara); Filipina



Jumlah Pulau Indonesia Belum Pasti
Posted on 7 September 2009

Berapakah jumlah pulau di Indonesia?. Sebuah pertanyaan singkat yang dikemukakan oleh seorang siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI, setingkat SD) di desa saya kepada gurunya. Sang guru muda, bingung. Berapa jumlah pulau di Indonesia?, ucapnya di dalam hati mengulangi pertanyaan dari muridnya. Akhirnya ia menjawab; lebih dari 17 ribu pulau. “17.500, Pak?” tanya sang murid kembali. “Ya sekitar itu, anak-anak. Saya belum mengetahui jumlah yang pasti. Nanti saya carikan”.

Demikian kira-kira cerita sang guru muda ketika berkunjung ke rumahku, pagi tadi. Ia sudah membolak-balik buku paket pelajaran untuk mengetahui jumlah pasti pulau di Indonesia. Namun tidak satupun yang menyebutkan angka dengan pasti. Satu buku mengatakan “sekitar 17.000 pulau” dan pada buku yang lainnya tertulis “lebih dari 17.000 pulau”. “Tolong saya dicarikan data yang valid tentang jumlah pulau di Indonesia. Mungkin di internet ada”, ucapnya kemudian mengakhiri ceritanya.

Berhubung saya mempunyai janji di luar rumah, teman saya yang guru itu saya silahkan untuk browsing sendiri. Silahkan gunakan jaringan internet yang lelet ini sepuasnya, ujarku sambil berpamitan pergi. Sore harinya, saya kembali terusik dengan pertanyaan tentang jumlah pulau tersebut. Untung sang guru muda ini meng-copy-paste sejumlah data yang diperolehnya dalam format microsoft office. Namun justru inilah yang membuatku tercengang. Ternyata sampai saat ini Indonesia belum memiliki data yang pasti tentang jumlah pulau yang dipunyainya.

Mungkin lantaran ini salah satu negara tetangga kita sangat getol mengutak-atik pulau-pulau di wilayah NKRI semisal Pulau Jemur maupun Sipadan dan Ligitan. Juga beberapa orang asing yang sangat bernafsu untuk membeli pulau-pulau kecil Indonesia semisal 3 pulau di Mentawai, Pulau Panjang dan Meriam besar di Sumbawa dan berbagai pulau lainnya.

Berikut ini data-data yang diperoleh guru muda tersebut yang saya tulis ulang setelah terlebih dulu menelusuri berbagai situs melalui riwayat penjelajahan yang ditinggalkan oleh temanku itu.
  • Pada periode antara tahun 1968-1987, pemerintah Indonesia mengklaim memiliki 13.667 pulau.
  • Tahun 1972 LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) mempublikasikan sebanyak 6.127 nama pulau di Indonesia tanpa menyebutkan jumlah pulau secara keseluruhan.
  • Tahun 1987, Pusat Survey dan Pemetaan ABRI (Passurta) menyatakan bahwa jumlah pulau di Indonesia adalah 17.508. 5.707 pulau diantaranya telah memiliki nama.
  • Tahun 1992, Badan Kordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) menerbitkan Gazetteer Nama-nama Pulau dan Kepulauan Indonesia yang mencatat sebanyak 6.489 pulau yang bernama.
  • Tahun 2002, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), berdasarkan citra satelit menyatakan bahwa jumlah pulau di Indonesia adalah 18.306 buah.
  • Tahun 2003, Kementerian Riset dan Teknologi mempublikasikan bahwa pulau di Indonesia mencapai 18.110 pulau. Data ini diperoleh melalui citra satelit dengan perbandingan 1 banding 100 ribu.
  • Tahun 2004, Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia, giliran merilis data yang menyebutkan bahwa jumlah pulau di Indonesia adalah 17.504 buah. 7.870 diantaranya telah memiliki nama sedangkan sisanya, sebanyak 9.634 pulau belum memiliki nama.
  • Agustus 2009, Kementerian Kelautan dan Perikanan, melalui menterinya, Freddy Numberi, mengatakan bahwa pulau di Indonesia berjumlah 17.480 pulau. Dari jumlah tersebut baru 4.891 pulau yang telah diberi nama dan didaftarkan ke Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Sisanya baru akan diberi nama dan didaftarkan ke PBB pada tahun 2012.

Data terakhir yang disampaikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Feddy Numberi, inipun diyakini masih akan mengalami penyusutan. Jumlah tersebut baru berupa estimasi dengan mempergunakan satelit. Penggunaan satelit diyakini kurang akurat karena bisa saja vegetasi mangrove yang tetangkap satelit teridentifikasi sebagai pulau.

Simpang siur jumlah pulau di Indonesia ini tidak terlepas dari lembaga yang memiliki otoritas dalam penetapan nama-nama geografis (National Authority On Geographical Names) di Indonesia yang baru dibentuk oleh Departemen Kelautan dan Perikanan bekerjasama dengan Departemen Dalam Negeri dan Bakosurtanal pada tahun 2005. Padahal lembaga semacam ini telah diamanatkan dalam resolusi PBB Nomor 4 tahun 1967. Ini kalah jauh dengan Singapura dan Malaysia yang telah memiliki lembaga sejenis sejak lama.

Kita tunggu saja kinerja dari Departemen Kelautan dan Perikanan dalam menginventarisir dan melakukan penamaan pulau-pulau di Indonesia. Agar, temen saya yang seorang guru muda mampu memberikan jawaban yang pasti jika kelak ada muridnya yang bertanya, berapakah jumlah pasti pulau di Indonesia.
Referensi: www.coremap.or.id; khatulistiwa.info; www.kabarindonesia.com;
http://alamendah.wordpress.com/2009/...a-belum-pasti/

 

QUOTE


  #3


Inilah 12 Titik Terluar Kepulauan NKRI
Spoiler for Peta pulau titik terluar NKRI vesri menristek RI:



Daftar Pulau Terluar Indonesia
21 April 2010

Indonesia memiliki 92 pulau terluar. Pulau-pulau terluar tersebut berbatasan langsung dengan negara-negara tetangga mulai dari Malaysia, Vietnam, Filipina, Palau, Australia, Timor Leste, India, Singapura, dan Papua Nugini. Daftar 92 pulau terluar di Indonesia ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau-pulau Kecil Terluar.

Daftar pulau terluar Indonesia adalah sebagai berikut;
(Daftar pulau terluar Indonesia disusun dengan urutan Nama Pulau; Titik Kordinat; Wilayah Perairan dan Administrasi(Kabupaten dan Provinsi); berbatasan dengan negara)Daftar Pulau Terluar Indonesia

Pulau Alor; 8° 13′ 50″ LS, 125° 7′ 55″ BT; Selat Ombai (Kabupaten Alor, NTT); Timor Leste
Pulau Ararkula; 5° 35′ 42″ LS, 134° 49′ 5″ BT; Laut Aru; (Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku); Australia.
Pulau Asutubun; 8° 3′ 7″ LS, 131° 18′ 2″ BT; Laut Timor; (Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku); Timor Leste.
Pulau Bangkit;1° 2′ 52″ LU, 123° 6′ 45″ BT; Laut Sulawesi; (Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara); Filipina.
Pulau Barung; 8° 30′ 30″ LS, 113° 17′ 37″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Jember, Jawa Timur); Australia.
Pulau Batarkusu; 8° 20′ 30″ LS, 130° 49′ 16″ BT; Laut Timor; (Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku); Timor Leste.
Pulau Batek; 9° 15′ 30″ LS, 123° 59′ 30″ BT; Laut Sawu; (Kabupaten Kupang, NTT); Timor Leste
Pulau Batu Bawaikang;4° 44′ 46″ LU, 125° 29′ 24″ BT;Laut Sulawesi; (Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara); Filipina
Pulau Batu Berhanti; 1° 11′ 6″ LU, 103° 52′ 57″ BT; Selat Singapura; (Kota Batam, Kepulauan Riau); Singapura.
Batu Goyang; 7° 57′ 1″ LS, 134° 11′ 38″ BT; Laut Aru; (Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku); Australia.
Pulau Batu Kecil; 5° 53′ 45″ LS, 104° 26′ 26″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Tanggamus, Lampung); India.
Pulau Batu Mandi; 2° 52′ 10″ LU, 100° 41′ 5″ BT; Selat Malaka; (Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau); Malaysia.
Pulau Benggala; 5° 47′ 34″ LU, 94° 58′ 21″ BT; Samudra Hindia; (Kota Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam); India
Pulau Bepondi; 0° 23′ 38″ LS, 135° 16′ 27″ BT; Samudra Pasifik; (Kabupaten Biak Numfor, Papua); Palau
Pulau Berhala; 3° 46′ 38″ LU, 99° 30′ 3″ BT; Selat Malaka; (Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara); Malaysia
Pulau Bras; 0° 55′ 57″ LU, 134° 20′ 30″ BT; Samudra Pasifik; (Kabupaten Biak Numfor, Papua); Palau.
Pulau Budd; 0° 32′ 8″ LU, 130° 43′ 52″ BT; Samudra Pasifik; (Kabupaten Sorong, Irian Jaya Barat); Palau.
Pulau Damar; 2° 44′ 29″ LU, 105° 22′ 46″ BT; Laut Natuna; (Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau); Malaysia
Pulau Dana (Ndana); 11° 0′ 36″ LS, 122° 52′ 37″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur); Australia.
Pulau Dana;10° 50′ 0″ LS, 121° 16′ 57″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Kupang, Nusa Timur); Australia.
Pulau Deli; 7° 1′ 0″ LS, 105° 31′ 25″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Pandeglang, Banten); Australia.
Pulau Dolangan; 1° 22′ 40″ LU, 120° 53′ 4″ BT; Laut Sulawesi; (Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah); Malaysia
Pulau Enggano; 5° 31′ 13″ LS, 102° 16′ 0″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu); India
Pulau Enu; 7° 6′ 14″ LS, 134° 31′ 19″ BT; Laut Arafuru; (Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku); Australia.
Pulau Fani; 1° 4′ 28″ LU, 131° 16′ 49″ BT; Samudra Pasifik; (Kabupaten Sorong, Irian Jaya Barat); Palau
Pulau Fanildo; 0° 56′ 22″ LU, 134° 17′ 44″ BT; Samudra Pasifik; (Kabupaten Biak Numfor, Papua); Palau.
Pulau Gosong Makasar; 3° 59′ 25″ LU, 117° 57′ 42″ BT; Laut Sulawesi; (Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur; Malaysia.
Pulau Intata; 4° 38′ 38″ LU, 127° 9′ 49″ BT; Laut Sulawesi; (Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara); Filipina.
Pulau Iyu Kecil; 1° 11′ 30″ LU, 103° 21′ 8″ BT; Selat Malaka; (Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau); Malaysia.
Pulau Jiew; 0° 43′ 39″ LU, 129° 8′ 30″ BT; Laut Halmahera; (Halmahera, Maluku Utara); Palau.
Pulau Kakarutan; 4° 37′ 36″ LU, 127° 9′ 53″ BT; Samudra Pasifik; (Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara); Filipina.
Pulau Karang; 7° 1′ 8″ LS, 134° 41′ 26″ BT; Laut Aru; (Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku); Australia
Pulau Karaweira; 6° 0′ 9″ LS, 134° 54′ 26″ BT; Laut Aru; (Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku); Australia
Pulau Karimun Kecil; 1° 9′ 59″ LU, 103° 23′ 20″ BT; Selat Malaka; Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau; Malaysia
Pulau Kawalusu; 4° 14′ 6″ LU, 125° 18′ 59″ BT; Laut Sulawesi; (Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara); Filipina
Pulau Kawio; 4° 40′ 16″ LU, 125° 25′ 41″ BT; Laut Mindanao; (Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara); Filipina
Pulau Kepala; 2° 38′ 42″ LU, 109° 10′ 4″ BT; Laut Natuna; (Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau); Malaysia
Pulau Kisar; 8° 6′ 10″ LS, 127° 8′ 36″ BT; Selat Wetar; (Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku); Timor Leste
Pulau Kolepon; 8° 12′ 49″ LS, 137° 41′ 24″ BT; Laut Aru; (Kabupaten Merauke, Papua); Australia
Pulau Kultubai Selatan; 6° 49′ 54″ LS, 134° 47′ 14″ BT; Laut Aru; (Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku); Australia
Pulau Kultubai Utara; 6° 38′ 50″ LS, 134° 50′ 12″ BT; Laut Aru; (Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku); Australia
Pulau Laag; 5° 23′ 14″ LS, 137° 43′ 7″ BT; Laut Aru; (Irian Jaya Timur, Papua); Australia
Pulau Larat; 7° 14′ 26″ LS, 131° 58′ 49″ BT; Laut Aru; (Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku); Australia
Pulau Leti; 8° 14′ 20″ LS, 127° 37′ 50″ BT; Laut Timor; (Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku); Timor Leste
Pulau Liki; 1° 34′ 26″ LS, 138° 42′ 57″ BT; Samudra Pasifik; (Kabupaten Jayapura, Papua); Papua Nugini
Pulau Lingian; 0° 59′ 55″ LU, 120° 12′ 50″ BT; Selat Makasar; (Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah); Malaysia
Pulau Liran; 8° 3′ 50″ LS, 125° 44′ 0″ BT; Selat Wetar; (Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku); Timor Leste
Pulau Makalehi; 2° 44′ 15″ LU, 125° 9′ 28″ BT; Laut Sulawesi; (Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara); Filipina
Pulau Mangkai; 3° 5′ 32″ LU, 105° 35′ 0″ BT; Laut Natuna; (Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau); Malaysia
Pulau Mangudu; 10° 20′ 8″ LS, 120° 5′ 56″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur); Australia
Pulau Manterawu; 1° 45′ 47″ LU, 124° 43′ 51″ BT; Laut Sulawesi; (Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara); Filipina
Pulau Manuk; 7° 49′ 11″ LS, 108° 19′ 18″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat); Australia
Pulau Marampit; 4° 46′ 18″ LU, 127° 8′ 32″ BT; Laut Sulawesi; (Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara); Filipina
Pulau Maratua; 2° 15′ 12″ LU, 118° 38′ 41″ BT; Laut Sulawesi; (Kabupaten Berau, Kalimantan Timur); Malaysia
Pulau Marore; 4° 44′ 14″ LU, 125° 28′ 42″ BT; Laut Sulawesi; (Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara); Filipina
Pulau Masela; 8° 13′ 29″ LS, 129° 49′ 32″ BT; Laut Timor; (Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku); Timor Leste
Pulau Meatimiarang; 8° 21′ 9″ LS, 128° 30′ 52″ BT; Laut Timor; (Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku); Timor Leste
Pulau Mega; 4° 1′ 12″ LS, 101° 1′ 49″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu); India
Pulau Miangas; 5° 34′ 2″ LU, 126° 34′ 54″ BT; Laut Sulawesi; (Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara); Filipina
Pulau Miossu; 0° 20′ 16″ LS, 132° 9′ 34″ BT; Samudra Pasifik; (Kabupaten Sorong, Irian Jaya Barat); Palau
Pulau Nipa; 1° 9′ 13″ LU, 103° 39′ 11″ BT; Selat Singapura; (Kota Batam, Kepulauan Riau); Singapura
Pulau Nongsa; 1° 12′ 29″ LU, 104° 4′ 47″ BT; Selat Singapura; (Kota Batam, Kepulauan Riau); Singapura
Pulau Nusakambangan; 7° 47′ 5″ LS, 109° 2′ 34″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah); Australia
Pulau Panambulai; 6° 19′ 26″ LS, 134° 54′ 53″ BT; Laut Aru; (Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku); Australia
Pulau Panehan; 8° 22′ 17″ LS, 111° 30′ 41″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur); Australia


kh4msin is offline   QUOTE

  #4

Pulau Kisar; 8° 6′ 10″ LS, 127° 8′ 36″ BT; Selat Wetar; (Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku); Timor Leste.

Pulau Pelampong; 1° 7′ 44″ LU, 103° 41′ 58″ BT; Selat Singapura; (Kota Batam, Kepulauan Riau); Singapura
Pulau Raya; 4° 52′ 33″ LU, 95° 21′ 46″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Aceh Barat, Nanggroe Aceh Darussalam); India
Pulau Rondo; 6° 4′ 30″ LU, 95° 6′ 45″ BT; Samudra Hindia; (Kota Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam); India
Pulau Rusa;5° 16′ 34″ LU, 95° 12′ 7″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam); India
Pulau Salando; 1° 20′ 16″ LU, 120° 47′ 31″ BT; Laut Sulawesi; (Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah); Malaysia
Pulau Salaut Besar; 2° 57′ 51″ LU, 95° 23′ 34″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Aceh Utara, Nanggroe Aceh Darussalam); India
Pulau Sambit; 1° 46′ 53″ LU, 119° 2′ 26″ BT; Laut Sulawesi; (Kabupaten Berau, Kalimantan Timur); Malaysia
Pulau Sebatik; 4° 10′ 0″ LU, 117° 54′ 0″ BT; Selat Makasar; (Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur); Malaysia
Pulau Sebetul; 4° 42′ 25″ LU, 107° 54′ 20″ BT; Laut China Selatan; (Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau); Vietnam
Pulau Sekatung; 4° 47′ 45″ LU, 108° 1′ 19″ BT; Laut China Selatan; (Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau); Vietnam
Pulau Sekel; 8° 24′ 24″ LS, 111° 42′ 31″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur); Australia
Pulau Selaru; 8° 10′ 17″ LS, 131° 7′ 31″ BT; Laut Timor; (Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku); Australia
Pulau Semiun; 4° 31′ 9″ LU, 107° 43′ 17″ BT; Laut Natuna; (Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau); Malaysia
Pulau Sentut; 1° 2′ 52″ LU, 104° 49′ 50″ BT; Selat Singapura; (Kabupaten Kepulauan Riau, Kepulauan Riau); Malaysia
Pulau Senua; 4° 0′ 48″ LU, 108° 25′ 4″ BT; Laut China Selatan; (Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau); Malaysia
Pulau Sibarubaru; 3° 17′ 48″ LS, 100° 19′ 47″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat); India
Pulau Simeuleuceut; 2° 31′ 47″ LU, 95° 55′ 5″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Aceh Barat, Nanggroe Aceh Darussalam); India
Pulau Simuk; 0° 5′ 33″ LS, 97° 51′ 14″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Nias, Sumatra Utara); India
Pulau Sinyaunyau; 1° 51′ 58″ LS, 99° 4′ 34″ BT;Samudra Hindia; (Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat); India
Pulau Sophialouisa; 8° 55′ 20″ LS, 116° 0′ 8″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat); Australia
Pulau Subi Kecil; 3° 1′ 51″ LU, 108° 54′ 52″ BT; Laut Natuna; (Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau); Malaysia
Pulau Tokong Belayar; 3° 27′ 4″ LU, 106° 16′ 8″ BT; Laut Natuna; (Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau); Malaysia
Pulau Tokong Malang Biru; 2° 18′ 0″ LU, 105° 35′ 47″ BT; Laut Natuna; (Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau); Malaysia
Pulau Tokong Nanas; 3° 19′ 52″ LU, 105° 57′ 4″ BT; Laut Natuna; (Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau); Malaysia
Pulau Tokongboro; 4° 4′ 1″ LU, 107° 26′ 9″ BT; Laut Natuna; (Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau); Malaysia
Pulau Wetar; 7° 56′ 50″ LS, 126° 28′ 10″ BT; Laut Banda; (Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku); Timor Leste
Pulau Wunga; 1° 12′ 47″ LU, 97° 4′ 48″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Nias, Sumatra Utara); India

Itulah ke-92 pulau terluar Indonesia. Pernahkah sobat mengunjungi ke-92 pulau terluar itu?. Atau sedikitnya menghafalkan nama pulau-pulau itu. Kalau saya terus terang tidak hafal semua nama pulau itu. Karenanya daftar pulau terluar di Indonesia itu saya dokumentasikan di sini. Jika suatu saat membutuhkan tinggal nengok di blogku sendiri.

Referensi: Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau-pulau Kecil Terluar
http://alamendah.wordpress.com/2010/...uar-indonesia/



Pulau Wunga; 1° 12′ 47″ LU, 97° 4′ 48″ BT; Samudra Hindia; (Kabupaten Nias, Sumatra Utara); India